Tamansari
Tamansari adalah merupakan dimana merupakan taman yang banyak
ditanami oleh tanaman bunga yang berbau harum dimana pembangunannya
dilaksanakan pada masa setelah perjanjian Gianti. Pangeran Mangkubumi
yang setelah bertahta bergelar Sultan Hamengkubuwono I membangun Keraton
sebagi Pusat Pemerintahan Keraton Kasultanan Ngayogyokarto Hadiningrat, pada sumbu Imajiner yakni garis lurus antara Pantai Parangtritis dan Gunung Merapi, adapun sebagai titik acuannya adalah sebuah mata air / umbul.
Beliau memerintahkan Demang Tegis (salah seorang portugis yang mendapat
gelar jasa dari Keraton pada masa itu) sebagai arsitek dan Bupati
Madiun Raden Ronggo Prawirosentiko yang dipercayakan untuk membangun
sebuah istana air tersebut. Fungsi mulanya adalah sebagi tempat
menentramkan hati, istirahat dan rekreasi setelah lama dalam peperangan.
Namun demikian dipersiapkan pula sebagai benteng pertahanan Keraton
apabila dalam kondisi bahaya, Selain itu juga tempat ini sebagai sarana
ibadah maka tidak heran bila dalam komplek ini (tepatnya di Sumur
Gumuling) dapat ditemukan Mushola sebagai tempat beribadah. Bangunan
Istana Air tersebut mempunyai 2 pintu utama yang menghadap ke Barat
yaitu Gapuro Agung dan yang menghadap ketimur yakni Gapuro Panggung
Pengunjung
saat ini pada saat berkunjung akan melewati pintu sebelah Timur (Gapura
Panggung). Setelah masuk pengunjung akan akan memasuki area Kolam
pemandian yang dulunya hanya diperbolehkan untuk Sultan dan keluarganya.
Suara Air yang berpadu dengan bangunan dengan elemen asrsitektur dari
Hindu dan Budha, Jawa dan Islam, Cina, Portugis dan gaya Eropa. Dalam
area ini kolam terbagi menjadi 3 bagian yakni Umbul Kawitan (kolam yang
diperuntukkan bagi putra-putri Raja), Umbul Pamuncar (kolam yang
diperuntukkan bagi para selir), dan Umbul Panguras (kolam untuk Raja).
Selain dari Kolam ini pengunjung juga dapat melihat lorong yang
menghubungkan antara Komplek Tamansari dengan Kraton juga Pulo Kenongo.
Dilorong inilah adanya Mushola yang dipakai sebagai tempat ibadah,
Lorong disini banyak sekali tempat-tempat rahasia yang semasa itu memang
digunakan untuk berjaga-jaga pada saat keraton keadadaan bahaya. Keluar
dari lorong ini kita dapat menjumpai bekas Pulo Kenongo yang dulunya
banyak ditanami bunga kenanga yang membuat Tamansari berbau harum bunga
kenanga. Disini kita kan lihat Gedung Kenanga yang merupakan bangunan
tertinggi di area Tamansari ini, sehingga kita dapat melihat seluruh
area Taman dan jikalau beruntung dengan cuaca yang bagus maka bisa
menikmati sunset
Adapun Jam kunjung ke Tempat ini adalah: Senin – Minggu, pukul 09.00 – 15.30 WIB
Tiket Untuk Pengunjung sebesar :
- Wisatawan Domestik: Rp 3.000
- Wisatawan Mancanegara: Rp 7.000
- Untuk pemandu wisata / Guide bisa nego berkisar antara Rp. 20.000 s/d Rp. 50.000
Untuk menuju tempat ini bisa menggunakan Angkutan umum yang menjadi
kendaraan wisata di kota Yogyakarta seperti Andong atau becak, namun
bisa juga menggunakan taksi sedangkan untuk angkutan umum seperti bus
kota atau transjogja tidak melewati area ini. Bisa juga anda menggunakan
kendaraan pribadi baik roda dua maupun roda empat.
http://yogyakarta.panduanwisata.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar